Melihat banyaknya warna-warni aliran musik di Indonesia, membuat saya bertanya pada diri sendiri, apakah perkembangan musik di Indonesia kian maju ataukah terlalu maju?. Hal inilah yang terkadang juga mungkin jadi pertanyan dari banyak orang tentang perkembangan musik di Indonesia.
Pertanyaan di atas berpengaruh akibat banyaknya aliran-aliran musik yang mulai merambah pada industri musik di Indonesia, seperti kita lihat ataupun terdengar di telinga setiap hari apabila kita melihat acara di tv ataupun di radio dan lainnya. Dan saya sempat kaget saat melihat anak kecil menyanyikan lagu oplosan yang disiarkan di salah satu stasiun tv. Yang seharusnya menyanyikan lagu anak-anak. Menurut saya dan beberapa teman, arah musik di Indonesia semakin tidak jelas dan agak terdengar mulai ngawur, yang berdampak tidak baik. dan menurut teman lainnya hal ini cukup meramaikan industri musik di Indonesia yang semakin tren.
Pengertian Seni: Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata "sani" yang artinya "Jiwa Yang Luhur / Ketulusan jiwa". Dalam bahasa Inggris dengan istilah "ART" (artivisial) yang artinya adalah barang atau karya dari sebuah kegiatan. Konsep seni terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang dinamis. Jadi Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta karya baru.
Musik era 70’an
Pada Era Tahun 70-an Koes Bersaudara adalah rajanya pada masa ini. Lagu-lagunya banyak mencapai Hits dan Koes bersaudara mendapat julukan sebagai The Beatlles-nya Indonesia. Setelah Toni Koeswoyo memilih bersolo karir posisinya di ganti Murry, dan kemudian kata 'bersaudara' diganti menjadi 'Plus'. Ini di karenakan Murry bukan berasal dari keluarga Koeswoyo. Beberapa kali dicekal dan masuk penjara. Ini dikarenakan Koes Plus membuat beberapa lagu dengan menggunakan lirik berbahasa asing. Menurut pemerintahan Soekarno ini tidak mencerminkan watak Nasionalisme dan bisa membahayakan. beberapa lagu koes Plus yang berbahasa asing sampai sekarang masih enak terdengar, diantaranya lagu yang berjudul ' Why do u love me'. Selain Koes Plus nama lain yang ikut meramaikan musik Indonesia juga lumayan banyak. Ditambah Musik dangdut adalah salah satu genre yang paling digemari kawula muda. Salah satu lagu terpopuler adalah Boneka dari India. Kemudian muncul juga Rhoma Irama. kita kenal sebagai raja dangdut yang begitu fenomenal dengan karya-karyanya yang begitu digemari oleh masyarakat.
Musik era 80’an
Pada era ini jenis lagu yang mendominasi adalah lagu pop yang mendayu-dayu, bertempo lambat dan cenderung berkesan cengeng. Rinto Harahap, Pance Pondaaq, Aryanto, dan Obbie Mesakh adalah nama-nama pencipta lagu yang cukup produktif di era ini. Inilah masanya lagu patah hati! Nama-nama seperti; Nia Daniaty, Betharia Sonata, Ratih Purwasih, Iis Sugianto, adalah beberapa nama yang merupakan spesialis lagu sedih. Lagu-lagu balada juga lumayan laku ini mungkin karena temponya lambat juga. Nama seperti Ebiet G Ade dan Franky and Jane, Chrisye sangat familiar juga waktu itu.
Di era ini musik rock juga sempat berjaya meski hanya sebentar, beberapa nama seperti, Ikang Fauzy, Nicky Astria, Gito Rollies, dan beberapa group rock seperti Goodbles yang kemudian berubah menjadi GONG 2000 sempat berkibar. Nicky Astria bahkan manjadi ikon Rocker cewek Indonesia setelah era-nya Euis Darliah.
Musik era 90’an
Pada Era tahun 90-an Setelah Menteri Harmoko melakukan pelarangan terhadap musik ,ngak-ngik-ngok' akhirnya, aliran musik cengeng ini menjadi surut, dan musik pop Indonesia seperti kehilangan arah. Dampak positifnya musik dangdut menjadi lebih hidup dan meriah. Bahkan banyak dari para penyanyi yang tadinya beralirab pop dan rock beralih ke dangdut dan kemudian tercipta jenis musik baru yaitu pop dangdut!, misalnya Jefry Bule, Doel Sumbang, Ahmad Albar dan Obbie Mesakh sukses menciptakan lagu 'mobil dan Bensin' yang dinyanyikan santa Hokki. Group-group musik baru pun mulai bermunculan di akhir era ini (tepatnya di 90-an awal) seperti; Dewa 19, Slank, Boomerang, Vodoo, dan masih banyak lagi group-group musik rock lainnya.
Saat yang bersamaan musik Pop Indonesia kehilangan Greget, masuklah Ami Search, musisi dari negeri jiran, Malaysia dengan lagunya ' Isabela' dan langsung menjadi Hits! Lagu Isabela inilah yang menjadi lokomotif bagi musisi dan lagu-lagu malaysia lainnya untuk membanjiri pasaran musik Indonesia.Beberapa nama yang menjadi terkenal kemudian adalah Salim Iklim, Ella, Nora, dan lainnya. Dan trend musik baru " POP ROCK!" Nama seperti, Dedy Dores, Nike Ardilla, Inka Christy, Nafa Urbach, Trio Libels dan masih banyak lagi begitu seragamnya menyanyikan lagu ini.
Beberapa nama baru muncul di dunia rekaman Indonesia, ada Kahitna, Java Jive, Krisdayanti, Jingga. Di Akhir tahun 90-an, Sheila on7 membuat gebrakan baru, lagunya yang berjudul ' Dan' jadi Hits bahkan lagu lainnya yang berjudul 'kita' seakan jadi lagu wajib untuk acara nongkrong.
Musik era 2000-an
Pada era ini selera masyarakat lebih ke group-group musik dibandingkan dengan penyanyi yang bersolo karir. Beberapa penyanyi solo yang sempat berjaya perlahan redup di masa ini. Nama-nama yang masih bertahan hanya beberap gelintir, seperti: Krisdayanti, Chrisye, Titi Dj, dan Glen. Selebihnya musik di dominasi oleh group-group musik yang makin ramai oleh para pendatang baru. Nama-nama seperti; Peterpan, Ungu, Dewa, Gigi,Ten 2 Five, Maliq D Esential, Samson, Nidji, dan Radja seakan mendominasi ruang musik Indonesia. beberpa solois memang ada yang baru dan berhasil tapi tetep gaungnya masih kalah. nama-nama seperti; Tompi, Rio Febrian, Resa Herlambang, Bunga C Lestari, Shanty, Dewi Sandra semoga masih tetap bisa bersaing di tahun-tahun berikutnya. Tapi yang pasti era ini adalah era emasnya musik Indonesia di tengah lesunya musik di dunia International musik Indonesia malah berjaya, bahkan sampai ke negeri tetangga.
Musik era 2004-an
Memasuki Tahun 2004, perkembangan musik Indonesia muncul dengan berkompromi mengambil aliran Melayu. Pada saat itu pun lagu-lagu beraliran melayu mulai bermunculan dan banyak juga Band-band beraliran melayu muncul seperti ST12, Dbagindas, Kangen Band, Wali, Gama 1, dan lainnya.
Musik era 2010-an
Memasuki tahun 2010, Perkembangan Musik Indonesia mulai dimasuki dengan aliran baru yaitu aliran pop-dance/electro yang dibawakan oleh boyband bahkan girlband baru. Pada saat itu Boy Band dan Girl Band pun disukai masyarakat Indonesia hingga sekarang. Seperti SM*SH, dan juga era 2013-an munculnya Max5, Hitz, XO-IX dan lainnya. Serta Girlband Cherry Belle, 7 Icons, Super Girlies dan lainnya.
Musik era 2014-an
Pada awal tahun 2014 indonesia diguncangkan dengan lagu-lagu yang beraliran Dangdut koplo, dengan berbagai macam lagu dangdut bermunculan ada yang mengandung sensualitas dan ada juga tentang percintaan. Dangdut mulai kembali di sukai oleh masyarakat tak lepas dari munculnya acara YKS, dan acara Sejenisnya. Yang memasukan lagu dangdut di dalam setiap segmennya dengan aransemen yang baru.
Hal ini yang membuat miris sekali dengan munculnya lagu dangdut yang bersifat tidak mendidik dan kurang berkualitas. Terkesan asal jadi, yang terpenting menghasilkan keuntungan.
Dengan kata lain Perkembangan musik di Indonesia tiap tahun akan berubah sesuai dengan kondisi masyarakat di Indonesia, siapa yang dapat meraih simpati masyarakat, enak didengar, maka aliran itulah yang akan ditirukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar